- Pola penanganan sampah “kumpul—angkut—buang” harus segera doubah. Peran aktif masyarakat sangat menentukan.
envira.id, Jakarta—Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menggandeng Perusahaan Listrik Negara (PLN) untuk pengelolaan sampah sebagai pemanfaatan energi terbarukan di Jakarta. Hal ini dilakukan sebagai bentuk komitmen Pemprov DKI dalam mengatasi masalah sampah.
“Kerja sama ini bukan hanya mengubah sampah menjadi sumber daya, tetapi sekaligus meningkatkan ketahanan energi, dan berkontribusi mengurangi emisi gas rumah kaca,” demikian keterangan Pemprov DKI, seperti diunggah dalam akun Instagramnya.
Disebutkan, saat ini pola penanganan sampah ‘kumpul—angkut—buang’ di Jakarta mencapai 7.500 ton per hari. Cara seperti ini dianggap tidak berkelanjutan, dan harus segera digeser menjadi pemanfaatan untuk sumber energi.
Untuk itulah, akhir pekan lalu, dilakukan penandatanganan perjanjian kerja sama antara Pj. Gubernur Heru Budi Hartono dengan Direktur Utama PT PLN Darmawan Prasodjo.
Selain itu, Pemprov DKI Jakata juga telah mengoperasikan Fasilitas RDF Plant Bantargebang yang mampu mengolah sampah menjadi Refused Derived Fuel (RDF) dengan kapasitas 2.000 ton sampah.hari dengan off taker pabrik semen.
Disebutkan, Pemprov DKI juga akan berupaya menghasilkan BBJP dari RDF Plant sesuai standar yang dibutuhkan PT PLN. Di antaranya, memiliki kandungan organik minimal 80%.
“Yang diperlukan juga dukungan warga Jakarta untuk terlibat dalam pengolahan sampah di Jakarta,” demikian disebutkan. []
Penulis: Ahmadi Supriyanto