- Beroperasi awal tahun 2025, tempat pengolahan ini bakal menghasilkan 875 ton RDF per hari.
envira.id, Jakarta—Jakarta bakal memiliki pengolahan sampah bahan bakar alternatif (Refuse Derived Fuel/RDF) Plant terbesar di dunia. Rencana pembangunan yang akan menghabiskan dana Rp1,28 triliun itu berlokasi di Rorotan, Cilincing, Jakarta Utara.
“Fasilitas ini akan menjadi salah satu yang terbesar di dunia,” kata Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono, saat melakukan peletakan batu pertama RDF Plant, Senin (13/5).
Meski termasuk fasilitas RDF terbesar di dunia, lokasi yang menempati area seluas hektar itu merupakan bagian dari upaya kecil dari Pemprov DKI Jakarta untuk mengendalikan masalah sampah.
Dikatakan Heru, fasilitas RDF Plant ini menjadi bagian dari upaya mengopang pengelolaan sampah dari hulu ke hilir di dalam Kota Jakarta. Selain itu, keberadaan RDF Plant ini menjadi salah satu upaya mewujudkan Jakarta sebagai kota global yang berkelanjutan.
“Karena itu, Jakarta harus mengelola sampah seperti negara maju, salah satunya memprioritaskan pembangunan pengolahan sampah dalam kota,” tandasnya.
Nantinya, pengolahan modern ini akan mulai beroperasi pada awal tahun 2025 dengan pengolahan sampah per harinya mencapai 2.500 ton. Dari olahan ini produk RDF yang akan dihasilkan bisa mencapai 875 ton per hari.
Pihaknya, sambung Heru, saat ini tengah memikirkan pembangunan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) seperti Bantargebang. Sedangkan lokasi yang dipikirkan adalah sisi utara di laut, menjorok 5 kilometer dari daratan.
Nantinya, kata dia, sampah itu bisa diolah di sana dengan menggunakan teknologi tinggi. Untuk keperluan itu, saat ini tengah disiapkan kajian dengan para ahli dan akademisi. []
Penulis: Ahmadi Supriyanto