Jabar Bangun PLTSa Terbesar dan Termodern di Indonesia

oleh Ahmadi
  • Harga jual listrik yang tinggi menarik minat swasta untuk mengelola sampah di sekitar kawasan.

envira.id, Jakarta—Dalam waktu dekat, Tempat Pengolahan dan Pemrosesan Akhir Sampah (TPPAS) Legok Nangka bakal dibangun dan diklaim menjadi yang paling besar dan modern di Indonesia.

“Dengan mengusung konsep Warte to Energy, pengolahan di TPPAS Legok Nangka akan menggunakan teknologi terbaru dan pertama kali digunakan di Indonesia,” kata Gubernur Jawa Barat, akhir pekan lalu, saat menyampaikan pemenang tender penggarap proyek yang dimenangkan oleh konsorsium Sumitomo Hitachi Zosen itu.

Menindaklanjuti hasil tender ini, Ridwan Kamil mengaku telah melakukan pertemuan dengan Wakil Menteri Lingkungan Hidup Jepang untuk membahas tindak lanjut proyek di TPPAS Legok Nangka di Jakarta pada 17 Juli 2023.

Selain membicarakan soal kerja sama pembangunan TPPAS Regional Legok Nangka, pertemuan juga membahas mengembangan TPPAS Regional Bekarpur (Bekasi, Karawang, Purwakarta).

Sedangkan hasil pengolahan sampah ini, lanjut Ridwan Kamil, nantinya hasil energi hasil pengolahan sampah akan dibeli PT. Perusahaan Listrik Negara (Persero). Artinya, TPPAS Legok Nangka bakal menjadi Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa) dengan kapasitas listrik yang dihasilkan mencapai 18 Megawatt.

Lebih lanjut dikatakan, TPPAS Legok Nangka akan menampung dan memproses sampah untuk 6 wilayah, meliputi Bandung Raya, Kabupaten Sumedang dan Garut. Dalam sehari, TPPAS Legok Nangka diproyeksikan dapat mengolah sampai hingga 2.131 ton sampah.

Sedangkan harga jual tenaga listrik yang dihasilkan dari TPPAS Regional Legok Nangka dapat mencapai USD cent 13,25/kWh, jauh di atas biaya pokok produksi listrik dari energi baru terbarukan yaitu USD cent 6,8/kWh.

“Harga jual listrik sebesar itu menarik minat pihak swasta untuk mengelola sampah di sana,” ujarnya.

Adapun kerja sama dengan PT PLN telah disepakati sejak September tahun 2022 sebagai dukungan terhadap upaya pemerintah mencapai target net zero emission pada 2060. []

Penulis: Ahmadi Supriyanto

 

Berita Terkait

Tinggalkan Komentar

Are you sure want to unlock this post?
Unlock left : 0
Are you sure want to cancel subscription?