Gerakan Minim Sampah, Pemkot Cirebon Ajak Warga Pilah Sampah dari Rumah

oleh Envira ID
  • Baru diujicobakan di satu RW. Jika warga mau memilah sampah dari rumah, jumlah sampah yang diangkut ke TPA akan jauh berkurang

 envira id, Cirebon – Sampah masih menjadi permasalahan hampir di setiap daerah di Indonesia termasuk di Kota Cirebon. Berbagai program pun diluncurkan untuk menanggulangi masalah sampah.

Pemerintah Kota Cirebon berencana menerapkan pengelolaan sampah dari sumbernya, dari tingkat rumah tangga, melalui Gerakan Minim Sampah atau Gerimis. Program ini sebenarnya sudah diluncurkan pada 2022 lalu, saat ini  sedang diujicobakan di RW 06 Simaja Utara, Kelurahan Drajat, Kecamatan Kesambi, Kota Cirebon.

“Di sini sudah berjalan tiga bulan. Ini merupkan pilot prjocet,” kata Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH)  Kota Cirebon Yuni Darti.

Gerakan Minim  Sampah (Gerimis) merupakan gerakan untuk mengurangi jumlah sampah yang diangkut atau dibuang ke tempat  pemrosesan akhir (TPA). Caranya, sampah rumah tangga dikeloa sejak dari sumbernya yakni dari tiap -tiap  rumah warga. Warga diajak memilah sampah berdasarkan jenisnya yaitu organik, anorganik, limbah bahan berbahaya dan beracun (3B). Lalu petugas akan mengambil sampah berdasarkan jenisnya, sesuai jadwal.

Menurut Yuni sejauh ini, sebanyak 40 kepala keluarga (KK) di RW 06 Simaja Utara telah dilibatkan dalan uji coba Gerimis. Mereka diedukasi bagimana cara memilah sampah dan diinformasikan  jadwal  pengangkutan sampah. “Kami berharap pemilahan sampah bisa dilakukan mulai dari tingkat rumah tangga, “ ujar dia.

Hasil pilahan  sampah yang punya nilai ekonomi, misalnya plastik atau kardus, menurut Yuni, akan dijual  ke Bank Sampah, dibawah pengawasan Dinas Lingkungan Hidup.

Yuni menargertkan tahun ini Gerimis sudah bisa berjalan sekurang – kurangnya di  10 RW. Karenanya, DLH Kota Cirebon saat ini sedang membina sejumlah bank sampah yang akan dlibatkan dalam pogram tersebut.

“Harapan kami masyarakat menjadi sadar bahwa sampah rumah tangga bisa dikelola dengan baik, dengan cara dipilah bersdasarkan jenisnya,” katanya.

Jika program Gerimis berjalan secara masif dipastikan jumlah sampah yang diangkut ke TPA akan jauh berkurang. Hal itu penting mengingat saat ini  per hari rata – rata 200 ton sampah Kota Cirebon dikirim ke TPA Kopiluhur, Kecamatan Harjamukti.  Jika jumlah timbulan sampah di Kota Cirebon tak berkurang, diprediksi tiga tahun mendatang TPA Kopiluhur akan penuh.

“Maka dari itu, alternatif satu-satunya (untuk mengurangi volume sampah)  mengelola sampah  dari tingkat rumah tangga,“ kata Juni.

Sementara itu, kesadaran masyarakat untuk membuang sampah pada tempatnya masih minim. Seperti yang terjadi di RT 01 RW 11 Kelurahan Kesenden Kota Cirebon. warga memanfaatkan lahan kosong untuk membuang sampah.

Kelak, ketika program Gerimis menjangkau wilayah ini  masyarakat akan teredukasi cara mengelola  sampah  secara baik dan benar sehingga tidak mencemari lingkungan.

 Penulis : Charles

 

 

Berita Terkait

Tinggalkan Komentar

Are you sure want to unlock this post?
Unlock left : 0
Are you sure want to cancel subscription?