- Saat ini telah terjadi perubahan perilaku warga Banyuwangi untuk mulai memilah sampah. Yang dirasakan, banjir berkurang.
envira.id, Jakarta—Banyuwangi menjadi salah satu daerah dengan penanganan dan pengelolaan sampah terbaik di Indonesia. Saat ini saja, sudah banyak pihak yang melakukan kerja sama dengan kota yang memiliki Julukan “Kota Gandrung” itu.
Mengenai keterlibatan warga, lebih dari 90 ribu orang ikut layanan pengangkutan sampah, dan lebih dari 14 ribu sampah berhasil dikumpulkan untuk selanjutnya diolah.
“Saat ini telah terjadi perubahan perilaku warga untk mulai memilah sampah. Yang dirasakan, banjir berkurang, karena sungai jadi bebas sampah,” kata Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani, dalam seminar bertajuk “Road to a Global Plastic Treaty, Turning the Tide on Marine Plastic Pollution di Jakarta, Kamis (9/11).
Untuk saat ini, wilayahnya sudah memiliki Tepat Pengolahan Sampah Reuse, Reduce, and Recycle (TPS3R) yang berada di Desa Sumberberas, Tembokrejo, dan Balak. Pembangunan TPS3R itu dibangun melalui skema Public-Private Partnership (PPP).
Selain di tiga tempat itu, telah dibangun pula TPS3R di Desa Balak, Kecamatan Songgon, berkapasitas 84 ton sampah per hari.
Kerja sama lain yang dikembangkan oleh Pemkab Banyuwangi adalah Project STOP, berlokasi di Kecamatan Muncar, yang merupakan kerja sama dengan PT. Systemiq Lestari Indonesia). Sejak kehadiran program ini pada 2018, banyak perubahan kondisi sampah di daerah Muncar, menjadi lebih terkelola.
Hal lain yang dikerjakan adalah program Clean Ocean through Clean Communities (CLOCC), didukung pemerintah Norwegia. Kolaborasi ini berupa penyusunan rencana induk pengelolaan sampah dan pendampingan desa untuk aktivitas TPS3R.
Beberapa pekerjaan lainnya, lanjut Ipuk adalah bekerja sama dengan NGO Sungai Watch membersihkan sungai untuk mengurangi sampah yang masuk ke laut.
Dari berbagai program yang dijalankan itu, Ipuk mengklaim, capaian penanganan sampah meningkat, dari 49 ribu ton di tahuan 2022, menjadi 51.300 ton di tahun 2023.
Selain itu, capaian pengurangan sampah mengalami kenaikan dari 37.500 ton di tahun 2022 menjadi 41.200 ton di tahun 2023. []
Penulis: Ahmadi Supriyanto