- Pembangunan infrastruktur ini dibangun sejak September 2020 dengan menghabiskan anggaran Rp59,42 miliar.
envira.id, Jakarta—Indonesia akan menunjukkan praktik baik upaya mengatasi pencemaran Danau Toba, Sumatera Utara pada World Water Forum ke-10 di Bali. Melalui pembangunan jaringan pipa Instalasi Pengelolaan Air Limbah (IPAL), membuat air limbah domestik rumah tangga dan perhotelan tidak mencemari Danau Toba.
“Cegah pencemaran perairan di Danau Toba merupakan praktik baik yang bisa diangkat dalam kegiatan World Water Forum ke-10,” kata Menteri PUPR Basuki, dalam keterangannya Jumat (17/5).
IPAL Parapat terkoneksi di dua wilayah yaitu Parapat Kabupaten Simalungun dan Ajibata Kabupaten Toba. Selain untuk mencegah pencemaran perairan Danau Toba, keberadaan infrafruktur ini menyokong pengembangan pariwisata di wilayah yang sudah ditetapkan sebagai salah satu dari lima kawasan Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP).
Pembangunan jaringan IPAL Parapat, lanjutnya, dikerjakan oleh Balai Prasarana Permukiman Wilayah (BPPW) Sumatera Utara sejak September 2020 dengan menghabiskan anggaran Rp59,42 miliar.
Jaringan IPAL Parapat dibangun mulai dari Jalan Sisingamangaraja, Terminal Sosor Saba dan Jalan Anggarajim. Lalu, masuk IPAL Pantai Bebas, kemudian IPAL diproses di bantaran area Sijambur Ajibata berdekatan dengan kolam fakultatif, matursasi, dan bak pengering lumpur.
“Pembangunan infrastruktur ini akan membuat air limbah domestik rumah tangga dan perhotelan tidak mencemari Danau Toba,” tandasnya.
World Water Forum ke-10 dengan tema besar “Water for Shared Prosperity”. Subtema penyelenggaraan forum air terbesar di dunia ini terdiri dari ketahanan dan kesejahteraan air, air untuk manusia dan alam, pengurangan dan manajemen risiko bencana, tata kelola, kerja sama dan diplomasi air, pembiayaan air berkelanjutan dan pengetahuan dan inovasi. []
Penulis: Ahmadi Supriyanto