Dalam 5 Bulan, Bank Sampah Ini Kumpulkan 2 Ton Limbah Warga

oleh Ahmadi
  • Yang diperlukan hanya mengubah kebiasaan lama masyarakat dalam memperlukan sampah, dari membuang menjadi mengumpulkan dan mengemas.

envira.id, Jakarta—Bank sampah saat ini menjadi salah satu ujung tombak untuk mengatasi permasalahan sampah di berbagai daerah. Pertumbuhannya pun saat ini cukup banyak terjadi di beberapa daerah, seperti yang terjadi pada Bank Sampah Bumi Indah, Lubeng, Kota Padang, Sumatera Barat.

Bank Sampah Bumi Indah cukup membantu warga dalam menghadapi sampah yang terjadi sehari-hari. Bila sebelum ada bank sampah masyarakat selalu dikeluhkan dengan sampah yang berserakan, terutama setelah hujan reda. Saat ini, masyarakat sedikit reda karena telah terjadi pemilahan di tingkat rumah tangga.

Bank Sampah Bumi Indah binaan Panca Daya, yang bediri sejak Mei 2023, sudah dapat dirasakan  manfaatnya, terutama oleh 53 nasabah yang terbantu ekonomi keluarganya.

“Semakin hari makin diminati masyarakat,” kata Ketua Bank Sampah Bumi Indah, Salmiati, Rabu (18/10).

Secara rinci, Salmiati memaparkan, tabungan Bank Sampah Bumi Indah terdiri dari 118,2 kg plastik, 123 kg kertas, 28,7 kg tekstil, dan logam 7 kg.

Kemudian, pada Juni terdapat 123,2 kg plastik, 148,8 kg kertas, 2’8 kg minyak jelantah, 43,3 kg tekstil, 52,5 kg karet, 5,2 kg karet, 3,2 kg logam. Pada Juli 245,8 kg plastik, 336,4 kertas 58 kg tekstil, 46,3 kg karet, 2,2 kg minyak jelantah, 26,3 kg logam, 42,1 kg tekstil.

Kemudian bulan Agustus terkumpul 350,9 kg plastik, 769,8 kg kertas, 81 kg kaca, 3,8 kg minyak jelantah, 84,7 kg tekstil, 50,8 kg karet dan 15, 3 kg logam. Jadi jumlah simpanan nasabah 838,2 kg plastik, 1378,4 kg kertas, 157 kg kaca, 8,8 kg minyak jelantah, 198,8 kg tekstil, 149,3 kg karet, dan 51, 8 kg logam.

Sementara itu, Lurah Lubuk Begalung (Lubeg), Yusdi, mengatakan, selain Bank Sampah Bumi Indah, ada dua bank sampah lainnya. Total penduduk di wilahnya mencapai 9.212 orang. Dengan jumlah sebesar itu maka potensi sampah yang dihasilkan di wilayah ini cukup tingi.

“Saya juga telah menyampaikan kepada para ketua RT dan RW serta pemuka masyarakat setiap rumah tangga merapikan sampah rumah tangganya,” katanya.

Saat ini yang terjadi, lanjut Yusdi, warga sudah mengemas sampahnya sudah rapi dan tinggal diantarkan ke bank sampah. Hal ini artinya mengubah sedikit kebiasaan lama, yakni memungut dan membungkusnya dengan rapi.

“Sebulan sekali tinggal antar ke bank sampah,” tandasnya. []

Penulis: Ahmadi Supriyanto

Berita Terkait

Tinggalkan Komentar

Are you sure want to unlock this post?
Unlock left : 0
Are you sure want to cancel subscription?