BRIN Kembangkan Riset Ekonomi Sirkular Berbasis Sampah Plastik

oleh Ahmadi
  • Tanpa upaya transformasi plastik multilayer dari tidak layak menjadi layak daur ulang, maka kualitas lingkungan akan semakin terancam.

envira.id, Jakarta—Pusat Riset Ekonomi Perilaku dan Sirkuler, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) melakikan riset pengembangan sistem ekonomi sirkuler berbasis plastik multilayer layak daur ulang,

Hal ini dilakukan mengingat pengelolaan sampah plastik di Indonesia masih menjadi isu krusial karena jumlahnya yang menempati urutan kedua setelah sampah organik.

Menurut data Inaplas (2017), 65 persen sampah itu, di antaranya merupakan sampah plastik kemasan atau jenis plastik multilayer. Saat ini, plastik multilayer yang tidak layak daur ulang jumlahnya mencapai 90 persen.

Untuk keperluan riset itu BRIN menggandeng PT Standardisasi Sertifikasi Nasional dan PT. Sendang Bumi Wastama (Sustainable Waste Indonesia). Penandatanganan perjanjian kerja sama dilakukan Kamis (3/8) di kantor BRIN, Jakarta.

Peneliti Pusat Riset Ekonomi Perilaku dan Sirkuler BRIN, Abdul Muis Hasibuan mengatakan, dengan berkembangnya industri makanan, minuman, obat-obatan, dan berbagai produk pembersih, mengakibatkan permintaan terhadap plastik multilayer semakin meningkat.

Artinya, sambung Hasibuan, tanpa upaya transformasi plastik multilayer dari tidak layak menjadi layak daur ulang, maka kualitas lingkungan akan semakin terancam.

“Kerja sama riset sistem ekonomi sirkuler berbasis plastic multilayer layak daur ulang ini berguna mengidentifikasi kondisi existing industri plastic multilayer,” tambah dia.

Hal ini, katanya, termasuk keterkaitan hulu dan hilirnya, dan mengidentifikasi potensi dan kelayakan produksi plastik multilayer layak daur ulang, termasuk rantai pasok dan rantai nilainya.

Selain itu, sambung dia, kerja sama riset ini juga menganalisis dampak multiplier ekonomi, sosial, dan lingkungan dari proses produksi plastik multilayer layak daur ulang, serta membuat skenario-skenario pengembangan rantai bisnisnya.

Yang jelas, tambah Abdul, hasil riset ini penting untuk penyusunan rekomendasi skema aktivitas ekonomi sirkuler terkait produksi plastik multilayer layak daur ulang.

“Harapan kami, kerja sama ini akan berkontribusi signifikan terhadap pengurangan masalah sampah plastik di Indonesia,” tambahnya.

Hasil penelitian itu, imbuh dia, juga sekaligus mendorong pengembangan aktivitas-aktivitas ekonomi baru berbasis pengolahan sampah plastik multilayer. []

Penulis: Ahmadi Supriyanto

 

Ahmadi
Author: Ahmadi

Berita Terkait

Tinggalkan Komentar

Are you sure want to unlock this post?
Unlock left : 0
Are you sure want to cancel subscription?