- Like
- Digg
- Del
- Tumblr
- VKontakte
- Buffer
- Love This
- Odnoklassniki
- Meneame
- Blogger
- Amazon
- Yahoo Mail
- Gmail
- AOL
- Newsvine
- HackerNews
- Evernote
- MySpace
- Mail.ru
- Viadeo
- Line
- Comments
- Yummly
- SMS
- Viber
- Telegram
- Subscribe
- Skype
- Facebook Messenger
- Kakao
- LiveJournal
- Yammer
- Edgar
- Fintel
- Mix
- Instapaper
- Copy Link
- Untuk menampung sampah yang tak terakomodir di TPA Sarimukti, Pemkot Bandung tengah mempersiapkan pembangunan TPS Gedebage untuk pengolahan sampah organik.
envira.id, Jakarta—Pemerintah Kota Bandung memutuskan untuk memperpanjang masa darurat sampah hingga 26 Desember 2023. Keputusan ini diambil mengingat kota ini masih membutuhkan dan masuk dalam kriteria kedaruratan.
“Penetapan perpanjangan masa darurat sampah ini berdasarkan pada Keputusan Wali Kota Bandung nomor 658.1/Kep.2523-DLH/2023 tentang penetapan situasi darurat pengelolaan sampah,” kata Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kota Bandung, Dudy Prayudi di Bandung, Rabu (1/1011).
Dikatakan Dudy, saat ini kondisi Tempat Pembuangan Sampah (TPS) di beberapa Kota Bandung masih belum maksimal tertangani. Hal ini lantaran Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sarimukti belum bisa beroperasi secara normal.
Kota Bandung, lanjutnya, hanya diizinkan mengirim 628 ton sampah per hari atau sekitar 150 ritase ke TPA Sarimukti. Jumlah ini artinya hanya sekitar 50 persen dari kapasitas pengiriman biasanya.
Sebagai antisipasi membludaknya sampah yang tak tertampung dan berceceran di jalan, Pemkot Bandung saat in tengah mempersiapkan pembangunan TPS Gedebage, sebagai pusat pengolahan sampah organik.
“TPS Gedebage dibangun untuk menekan angka ritase sampah ke TPA Sarimukti,” tambahnya.
Ia berharap, pembangunan TPS Gedebage ini dapat dioperasikan pada Desember 2023 mendatang. Untuk memperlancar pengolahan sampah organik, pihak pemkot sudah membeli mesin gibrik.
Sementara itu, Sekretaris Daerah Kota Bandung Ema Sumarna berharap momentum kedaruratan sampah ini dapat dijadikan momentum bagi warga Kota Bandung untuk mulai sadar akan pentignya pengelolaan sampah, dengan memilah sampah dari rumah.
“Bahwa siapapun juga yang melakukan aktivitas harus bisa menjadi bagian dalam menyelesaikan sampah,” tegasnya. []
Penulis: Ahmadi Supriyanto