- Kerja sama bilateral ini akan membantu upaya Indonesia mencegah degradasi hutan, rehabilitasi mangrove & restorasi gambut, serta perlindungan satwa liar Indonesia yang luar biasa.
envira.id, Jakarta— Badan Pembangunan Internasional Amerika Serikat (USAID) sepakat mengambil bagian dalam kerja sama mendukung Indonesia mewujudkan penurunan emisi karbon.
Kerja sama ini dituangkan dalam bentuk perjanjian dengan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) dalam bidang kehutanan dan penggunaan lahan lainnya atau Forestry and Other Land Use (FOLU) Net Sink 2030, melalui Perjanjian Bilateral Kerangka Kerja Bilateral FOLU Net Sink.
“Perjanjian Bilateral yang baru itu merupakan tindak lanjut dari Fact Sheet Gedung Putih yang dibahas oleh Presiden Jokowi dan Presiden Biden saat pertemuan bilateral di KTT G20 di Bali tahun lalu,” kata Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (Menteri LHK), Siti Nurbaya, dalam keterangan resminya, Senin (17/7).
Dalam perjanjian bilateral yang ditandatangani oleh Menteri LHK Siti Nurbaya, dan Administrator USAID Samantha Power ini, USAID akan memberikan kontribusi hingga 50 juta dolar AS (sekitar Rp749 miliar) selama lima tahun. Dana itu digunakan untuk mendukung tujuan iklim dan keanekaragaman hayati dalam agenda FOLU Net Sink 2030.
FOLU Net Sink 2030 diluncurkan oleh Presiden Joko Widodo saat Konferensi COP 26 di Glasgow pada November 2021 dan telah dituangkan ke dalam Rencana Operasional FOLU Net Sink 2030 yang diterbitkan dengan Surat Keputusan Menteri LHK di Februari 2022.
Menteri Siti mengatakan, perjanjian bilateral tersebut merepresentasikan peranan pendanaan iklim untuk mendukung upaya-upaya Indonesia selama ini dalam mencapai agenda FOLU Net Sink 2030.
Agenda ini diproyeksikan membutuhkan biaya hingga 14,57 miliar dolar AS (sekitar Rp218,4 triliun), yang hingga saat ini masih bergantung pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) Indonesia.
Di tempat sama, Administrator USAID Samantha Power mengatakan, perjanjian bilateral ini akan membantu upaya-upaya Indonesia yang telah berjalan dalam pencegahan degradasi hutan; rehabilitasi mangrove dan restorasi gambut; serta perlindungan satwa liar Indonesia yang luar biasa.
Dukungan ini diharapkan akan melanjutkan upaya yang dilakukan Indonesia selama tujuh tahun terakhir untuk mengurangi deforestasi hingga hampir dua pertiga.
“Dan dukungan ini akan membantu melestarikan sumber daya vital yang diberikan oleh hutan Indonesia yang indah dan menakjubkan: penyerap karbon yang sangat penting untuk menstabilkan iklim,” tutur Samantha.
Duta Besar AS untuk Indonesia, Sung Y. Kim, menambahkan, perjanjian bilateral ini memperkuat kemitraan dalam mendukung ketahanan Indonesia terhadap perubahan iklim dan untuk meningkatkan konservasi dan keanekaragaman hayati, termasuk melindungi spesies ikonik Indonesia seperti Orangutan.
Sekedar informasi, pada Mei 2022, KLHK menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) dengan USAID Indonesia sebagai wujud dukungan AS terhadap implementasi Rencana Operasional FOLU Net Sink 2030. []
Penulis: Ahmadi Supriyanto