Operasikan Empat TPST di 2024, Sleman Siap Kelola Sampah Mandir
- Pengelolaan sampah mandiri oleh masing–masing daerah merupakan bagian dari instruksi Gubernur DIY.
envira.id, Jakarta—Mulai tahun 2024, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sleman sudah mampu mengelola sampah yang dihasilkan masyarakat secara mandiri.
Pengelolaan itu dimungkinkan karena Pemkab Sleman sudah memiliki empat Tempat Pengelolaan Sampah Terpadu (TPST).
Hal ini ditegaskan Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo usai meresmikan TPST Tamanmartani Kalasan, Kamis (21/12).
Kustini mengatakan, pengelolaan sampah mandiri oleh masing–masing daerah merupakan bagian dari instruksi Gubernur DIY Sri Sultan Hamengkubuwono X.
Kustini mengatakan TPST Tamanmartani sudah siap beroperasi di wilayah Sleman Timur. Selanjutnya menyusul TPST Sendangsari di Minggir untuk wilayah Sleman Barat. Segera setelah itu, dua TPST lagi akan beroperasi di wilayah Sleman Tengah.
Sedangkan pola pengelolaan di TPST Tamanmartani akan menggunakan skema mengubah sampah menjadi Refused Derived Fuel (RDF), atau populer disebut keripik sampah.
Dikatakan Kustini, TPST Tamanmartani mampu menampung hingga 90 ton sampah per hari. Dengan perkiraan satu model bisa menampung 30 ton per hari, maka setidaknya di TPST ini mampu memproduksi 50% dari sampah yang diolah tersebut menjadi RDF.
Sebagai informasi, TPST Tamanmartani, yang berlokasi di Kapanewon Kalasan dibangun dengan anggaran Rp6,7 miliar untuk lahan dan Rp7,4 miliar konstruksi.
Untuk mengerjakan proyek ini, pihak Pemkab menggandeng PT Solusi Bangun Indonesia (BSI).
“Nantinya, hasil produk alternatif batu bara ini akan dibeli oleh BSI untuk di kirim ke Cilacap” lanjut Kustini.
Ia berharap, kerja sama ini mampu mengatasi permasalahan sampah yang selalu muncul di wilayah Kabupaten Sleman. []
Penulis: Ahmadi Supriyanto