Tekan Sampah Plastik: “Aksi Bersih Negeri” Bergerak Serentak di 34 Titik

oleh Ahmadi
  • Sampah plastik tak semata berasal dari aktifitas masyarakat dan industri tetapi juga dari dari laut yang masuk ke wilayah Indonesia.

envira.id, Jakarta—Masih dalam rangkaian peringatan Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN) 2024, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) menggelar “Aksi Bersih Negeri”, serentak di 34 lokasi di seluruh Indonesia.

Aksi ini dilakukan dianggap penting karena merupakan momen penting dalam upaya pemerintah dan pemangku kepentingan menuntaskan isu persampahan. Giat bersama ini juga bagian dari Indonesia menyongsong Legally Binding Instrument on Plastic Pollution (ILBI).

“Yang penting lagi kita menyiapkan zero waste, zero emission,” kata Menteri LHK Siti Nurbaya dalam “Aksi Bersih Negeri” di Kabupaten Karawang, Jawa Barat, Jumat (8/3).

Untuk mencapai terget itu, Menteri Siti mengakui, pemerintah tidak bisa bergerak sendiri tetapi harus  melibatkan berbagai pihak termasuk pemerintah daerah dan seluruh komponen masyarakat. Alasannya, karena sumber sampah berada di sekitar itu.

“Seperti pelibatan rumah tangga, pasar, industri, dan berbagai aktivitas manusia lainnya. Penyelesainnya menjadi efektif bila ada peran masyarakat di sana,” tandasnya.

Berdasarkan data dari Sistem Informasi Pengelolaan Sampah Nasional (SIPSN), capaian kinerja pengelolaan sampah nasional Tahun 2022 adalah 63,68 persen. Melalui pengurangan sampah sebesar 14,26 persen dan penanganan sampah sebesar 49,42 persen. Masih terdapat 36,32 persen sampah di Indonesia yang belum terkelola dengan baik.

Menteri Siti juga mengingatkan, persoalan timbulan sampah yang muncul tidak semata berasal dari aktifitas masyarakat dan industri, tetapi juga sampah yang terbawa dari laut lalu masuk ke wilayah Indonesia.

Terkait hal itu, sambungnya, Indonesia tengah terlibat dalam diskusi penerapan kesepakatan global dalam International Legally Binding Instrument on Plastic Pollution (ILBI) untuk mengurangi sampah plastik.

Persoalan ini, tegas Menteri Siti, menjadi perhatian serius internasional dan menjadi bahan pembahasan yang terus-menerus. Diharapkan, dalam pembahasan di konferensi tingkat global dapat mengikat seluruh negara-negara di dunia. []

Penulis: Ahmadi Supriyanto

 

 

Berita Terkait

Tinggalkan Komentar

Are you sure want to unlock this post?
Unlock left : 0
Are you sure want to cancel subscription?