- Upaya signifikan mengurangi emisi dari sektor FOLU di Indonesia berkontribusi 60 persen dari target penurunan emisi nasional.
envira.id, Jakarta—Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya mengatakan, Pemerintah Indonesia telah mendapat pengakuan dunia atas keberhasilannya dalam menurunkan emisi gas rumah kaca.
“Pengurangan Emisi dari Deforestasi dan Degradasi Hutan (REDD+) pada periode 2014-2016 sebesar 20,25 juta ton CO2eq, dan telah menerima Result Based Payment sebesar USD 103,8 juta,” tutur Menteri Siti dihadapkan para Delegasi Archipelagic and Island States (AIS) Forum di Nusa Dua, Bali, (10/10).
Pencapaian ini, kata dia, menunjukkan respons Indonesia yang ambisius terhadap ancaman perubahan iklim, sekaligus menjadi bentuk peningkatan kepercayaan di dalam negeri dan dari dunia internasional.
Pada kesempatan itu, Menteri Siti mengajak negara-negara pulau dan kepulauan anggota AIS Forum untuk makin menguatkan ambisinya, dan terus menciptakan kolaborasi serta inisiatif baru dalam rangka mengatasi perubahan iklim.
Indonesia, kata dia, melalui sektor kehutanan telah menetapkan target net sink karbon pada tahun 2030 melalui program Indonesia’s FOLU net sink 2030 yang dibangun di atas koreksi terhadap kebijakan dan langkah di sektor kehutanan selama tidak kurang dari tujuh tahun.
Disampaikan Menteri LHK, langkah-langkah korektif untuk memperbaiki pengelolaan hutan dikembangkan dan diimplementasikan melalui penguatan kebijakan, program yang lebih terorganisir, dan proses kerja yang lebih baik, termasuk sistem pemantauan dan verifikasi terhadap keluaran, hasil, dan dampak dari langkah-langkah koreksi tersebut.
“Upaya signifikan untuk mengurangi emisi dari sektor FOLU di Indonesia akan berkontribusi 60 persen dari target penurunan emisi nasional yang tercantum dalam ENDC Indonesia,” tambahnya. []
Penulis: Ahmadi Supriyanto