- Pada tahap awal kapasitas pengolahan sampah puluhan ton dengan pembangunan awal Rp15 miliar
envira.id, Jakarta—Pemerintah Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat membangun Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Kebon Talo, Ampenan. Pembangunan yang baru memasuki tahap pertama itu dianggarkan sebesar Rp15 miliar, dari total keseluruhan kebutuhan sebesar Rp96 miliar.
Bantuan sebesar Rp15 miliar itu sesuai komitmen pemerintah melalui Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) saat mengundang Pemerintah Kota Mataram melakukan ekspose desain TPST Kebon Talo di Makassar pada 26—27 Agustus 2024.
“Pada awal 2025 Kota Mataram akan diberikan anggaran tahap pertama Rp15 miliar untuk memulai pembangunan TPST modern di Kebon Talo,” kata epala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Mataram H Nizar Denny Cahyadi di Mataram, Rabu (4/9).
Dengan anggaran itu, harapnya, kegiatan yang akan dilaksanakan sesuai dengan desain awal. Namun tidak hanya sekedar membangun fisik saja, proyek ini juga ditargetkan untuk kelengkapan peralatan agar bisa dimanfaatkan langsung untuk mengolah sampah.
Meskipun bangunan awal, tapi, kata dia, dengan dana Rp15 miliar itu pihaknya akan membuat TPST bisa berproduksi atau mengolah sampah seperti TPST Sandubaya lama.
Ia mengakui, anggaran itu sementara ini hanya untuk membangun fasilitas pengolahan dengan kapasitas produksi belum maksimal bila disandingkan dengan taret 120 ton per hari.
“Tapi setidaknya dengan anggaran itu DLH bisa mengolah sampah puluhan ton per hari,” tandas dia.
Lebih jauh Denny mengatakan, setelah pembangunan tahap awal TPST Kebon Talo, pemerintah pusat berjanji akan menuntaskan pembangunan sesuai dengan desain yang sudah ada pada tahun 2026.
Dalam konsepnya, TPST Kebon Talo berkapasitas 120 ton yang akan dibangun di lahan seluas satu hektare lebih itu menggunakan teknologi incinerator atau sistem pembakaran ramah lingkungan. []
Penulis: Ahmadi Supriyanto