- Permasalahan sampah sudah sangat serius. Praktik guna ulang harus terus diupayakan agar gunungan sampah tak semakin menjulang.
Envira.id, Pamulang — Komunitas Guna Ulang Aja (GUA) melakukan edukasi praktik guna ulang barang dan kemasan untuk mengurangi timbulan sampah, kepada siswa Madrasah Tsanawiyah (Mts) Yaspina, Rempoa, Ciputat Timur, Tangerang Selatan, Banten, Selasa 23 Mei 2023.
Para wiswa mendapat pembelajaran mengenai pemanfaatkan atau penggunaan kembali barang atau kemasan produk sehingga bisa mencegah munculnya sampah di lingkungan sekitar, terutama di sekolah.
Siswa diberi pemahaman ada dua jenis praktik guna ulang yaitu penggunakan kembali barang atau kemasan untuk fungsi semula dan penggunaan barang atau kemasan untuk fungsi lain. Misalnya penggunaan tumbler secara berulang-ulang dapat mengurangi sampah kemasan minuman.
Acara itu dikemas dalam program bertajuk Edukasi 3R (Reduce, Reuse, Recycle) di Sekolah. Jadi, selain praktik guna ulang para siswa juga diedukasi perihal reduse atau pengurangan dan recycle atau pendaurulangan sampah.
Dalam kegiatan itu Kominitas GUA melibatkan penggiat Bank Sampah Tangerang Selatan, Helda Fachri. Dia sharing kepada para siswa mengenai cara memilah yang baik dan benar sehingga sampah bisa diolah di industri daur ulang.
Hampir 100 orang siswa sangat antusias mengikuti acara itu. Suasana menjadi begitu riuh saat Komunitas GUA membagikan tumbler kepada semua siswa yang hadir. Diharapkan mereka menggunakan tumbler untuk wadah minuman sehingga tidak “menghasilkan” sampah plastik di sekolah.
Kepala Sekolah Madrasah Tsanawiyah (Mts) Yaspina, Rempoa, Ciputat Timur, Moh Husni Tamrin, merespon positif kehadiran Kominutas GUA. Dia berharap setelah mendapat edukasi, para murid menjadi lebih peduli dan tahu bagaimana mengurangi dan mengelola sampah, “Terima kasih atas kedatangan Komunitas GUA, “ ujarnya.
Koordinator Komunitas GUA, Bara, mengatakan, edukasi praktik guna ulang penting dilakukan mengingat saat ini persolan sampah sudah sangat serius. Ia mencontohkan Kota Tangerang Selatan memproduksi sampah sekitar 400 ton per hari. Sementara Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) Cipeucang sudah penuh.
“Jadi metode 3 R (Reduce, Reuse, Recucle), terutama reuse atau penggunaan kembali barang juga wadah untuk mengurangi sampah harus kita upayakan untuk ikut mengatasi masalah yang ada, “ katanya.
Penulis : Eni Saeni