- Teknologi co-firing merupakan terobosan mutakhir untuk mengurangi persoalan sampah kota sekaligus menekan emisi di pembangkit listrik.
envira.id, Jakarta—Pemerintah Provinsi DKI Jakarta bersama PT PLN Energi Primer Indonesia (PLN EPI) mengolah sampah organik menjadi Bahan Bakar Jumputan Padat (BBJP) sebagai substitusi batu bara (co-firing) di PLTU.
Proyek kerja sama ini sekarang memasuki tahap pelaksanaan kajian dan feasibility study terkait inputan sampah yang ada di TPS 3R Pesanggrahan menjadi BBJP.
Di tahap berikutnya, adaah penandatanganan Perjanjian Kerja Sama Program Pengolahan Sampah menjadi Bahan Bakar Jumputan Padat. Melalui kerja sama ini maka sampah yang masuk ke TPS Pesanggarahan yang sebagian besar merupakan sampah organik perumahan mampu direduksi menjadi bahan bernilai ekonomis.
“Kami aktif melakukan kerja sama dengan berbagai pihak untuk memperkuat rantai pasok biomassa,” kata Direktur Utama PLN EPI Iwan Agung Firstantara, di Jakarta, Selasa (13/8).
Teknologi co-firing merupakan terobosan mutakhir untuk mengurangi persoalan sampah kota sekaligus menekan emisi di pembangkit listrik dengan mengganti penggunaan batu bara dengan biomassa.
Ditegaskan, sebagai entitas yang bertugas menjamin rantai pasok bahan baku untuk pembangkit listrik, PLN EPI melakukan berbagai inovasi untuk mendukung pemerintah dalam reduksi emisi karbon serta meningkatkan ekonomi sirkuler.
Dalam proses penerapannya nanti atau saat mulai commissioning, lanjut dia, akan dilaksanakan uji coba di PLTU Lontar di Tangerang. Artinya produk selain BBJP ini bisa di-offtake oleh industri semen yang ada di sekitar Jakarta.
Ditambahkan Vice President Produksi dan Rantai Pasok Biomassa PT PLN EPI Erfan Julianto, pelaksanaan uji coba dan commisioning bisa dilaksanakan di akhir Desember 2024 atau Januari 2025. Untuk pelaksanaan pekerjaan akan dilaksanakan di awal September dan selanjutnya fabrikasi dan kegiatan konstruksi akan dilakukan dalam kurun tiga bulan.
Dikatakan Erfan limbah jika dikelola dengan baik bisa menjadi sumber keuntungan. Artinya, PLN EPI memanfaatkan sampah dengan konsep ekonomi sirkuler. Sebagian besar limbah pertanian, perkebunan, dan limbah industri perkayuan dapat menjadi bahan bakar.
“Dengan demikian, limbah bisa bernilai ekonomis dan menjadi tambahan pendapatan bagi masyarakat yang mampu mengelola dan memanfaatkannya dengan baik,” terang dia. []
Penulis: Ahmadi Supriyanto